5 MAINDSET SEORANG MUSLIM YANG MENENTRAMKAN
Oleh: Miskun, S.Pd, M.Pd
DO’A NABI IBROHIM AS
DALAM Q.S AS SYU ‘ARO 78-82
{الَّذِي خَلَقَنِي فَهُوَ يَهْدِينِ}
(yaitu Tuhan) Yang telah menciptakan aku, maka Dialah yang menunjuki aku. (Asy-Syu’ara’: 78)
Yaitu Dialah Yang Menciptakan, Yang telah menentukan ukuran dan memberi petunjuk semua makhluk kepada-Nya. Maka tiap-tiap makhluk diciptakan berjalan menurut apa yang telah ditakdirkan baginya; Dialah Yang memberi petunjuk siapa yang dikehendaki-Nya, dan Yang menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya.
{وَالَّذِي هُوَ يُطْعِمُنِي وَيَسْقِينِ}
dan Tuhanku, Yang Dia memberi makan dan minum kepadaku. (Asy-Syu’ara’: 79)
Yakni Dialah Yang menciptakan aku dan memberiku rezeki dengan apa yang telah ditundukkan dan dimudahkan oleh-Nya dari sarana yang ada di langit dan di bumi. Dia menggiring awan dan menurunkan hujan, lalu menghidupkan bumi dan mengeluarkan darinya semua jenis buah-buahan sebagai rezeki buat hamba-hamba-Nya. Dia juga menurunkan air tawar yang mudah diminum untuk minum semua makhluk-Nya, yaitu berbagai macam hewan ternak dan manusia yang jumlahnya banyak sekali.
{وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ}
dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku. (Asy-Syu’ara’: 80)
Sakit dinisbatkan (disandarkan) kepada diri Ibrahim, sekalipun pada kenyataannya berasal dari takdir Allah dan ketetapan-Nya, juga sebagai ciptaan-Nya, tetapi sengaja disandarkan kepada diri Ibrahim sebagai etika sopan santun terhadap Allah Swt.
{وَأَنَّا لَا نَدْرِي أَشَرٌّ أُرِيدَ بِمَنْ فِي الأرْضِ أَمْ أَرَادَ بِهِمْ رَبُّهُمْ رَشَدًا}
Dan sesungguhnya kami tidak mengetahui (dengan adanya penjagaan ini) apakah keburukan yang dikehendaki bagi orang yang di bumi ataukah Tuhan mereka menghendaki kebaikan bagi mereka. (Al-Jin: 10)
Hal yang sama dikatakan oleh Ibrahim, sebagaimana yang disebutkan oleh firman-Nya:
{وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ}
dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku. (Asy-Syu’ara’: 80)
Bila aku sakit, sesungguhnya tiada seorang pun selain-Nya yang dapat menyembuhkanku dengan berbagai macam sarana pengobatan apa pun yang menjadi penyebab kesembuhan.
{وَالَّذِي يُمِيتُنِي ثُمَّ يُحْيِينِ}
dan Yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali). (Asy-Syu’ara’: 81)
Artinya, Dialah Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan; tiada seorang pun yang mampu melakukan hal tersebut, karena sesungguhnya Dialah Yang memulai penciptaan dan Yang mengulanginya.
{وَالَّذِي أَطْمَعُ أَنْ يَغْفِرَ لِي خَطِيئَتِي يَوْمَ الدِّينِ}
dan Yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat. (Asy-Syu’ara’: 82)
Yakni tiada seorang pun yang mampu mengampuni dosa-dosa di dunia dan di akhirat kecuali hanya Dia. Dan tiada seorang pun yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali hanya Allah, Dia Maha Berbuat terhadap apa yang dikehendaki-Nya.